Sabtu, 28 Agustus 2010

Severus Snape


Severus Snape
Keturunan Half-blood
Diperankan oleh Alan Rickman (dewasa), Alec Hopkins (remaja)
Pemunculan pertama Harry Potter and the Philosopher's Stone

Severus Snape adalah guru Ramuan dan Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam dan kepala sekolah di Hogwarts dalam kisah Harry Potter. Dia berhidung bengkok seperti paruh elang, berambut klimis-hitam-pendek.

Dalam film-film Harry Potter, Snape diperankan oleh Alan Rickman.


Latar Belakang

Snape terlahir dari pasangan Tobias Snape, seorang Muggle, dan Eileen Prince yang penyihir. Masa kecil Snape jarang sekali disinggung dalam buku. Tapi di Harry Potter and the Order of the Phoenix ketika Harry belajar Occlumency dari Snape, dapat disimpulkan bahwa Snape sering kali menyaksikan, bahkan mungkin menjadi korban kekerasan ayahnya. Di saat remaja pun Snape adalah murid yang tidak populer karena kesukaannya pada ilmu hitam.

Snape satu angkatan di Hogwarts dengan James Potter, Sirius Black, Remus Lupin, dan Peter Pettigrew. Tapi Sirius dan James sangat membencinya, demikian pula sebaliknya. Di setiap kesempatan, mereka, terutama Sirius seringkali mengolok-olok Snape, baik secara mental maupun fisik.

Pada suatu hari, Sirius berencana untuk membuat lelucon yang berbahaya terhadap Snape. Sirius memberitahu Snape kemana Lupin pergi setiap bulan purnama, dengan harapan Snape akan terluka atau bahkan terbunuh ketika Lupin tengah bertransformasi menjadi manusia serigala. Snape yang serba-ingin-tahu bermaksud membuktikan hal ini. Tetapi di saat-saat terakhir James menghalangi Snape, menyelamatkan hidupnya. Meski demikian Snape telah melihat wujud Lupin sebagai manusia serigala. Snape berjanji pada Dumbledore untuk tidak memberitahu siapa pun tentang Lupin. Sejak itu Snape makin membenci Sirius, James, dan Lupin (meski sebenarnya Lupin tidak membencinya). Meski James menyelamatkannya, Snape menganggap itu demi kepentingan James sendiri, supaya tidak dikeluarkan dari Hogwarts. Kebencian ini terus berlanjut sampai mereka dewasa.

Sirius mengatakan pada Harry bahwa Snape yang masuk Slytherin, bergabung dengan geng Slytherin seperti Bellatrix dan Rodolphus Lestrange, Avery, Wilkes and Evan Rosier, yang dikemudian hari menjadi Pelahap Maut. Snape adalah anggota Orde Phoenix, meskipun sampai saat ini kesetiaannya masih dipertanyakan. Baik Dumbledore maupun Voldemort beranggapan Snape ada di pihak mereka.

Dalam buku ketujuh, diungkapkan bahwa Snape sebenarnya mencintai dan berteman dengan Lily Evans sejak kecil, dan keduanya selalu bersama sampai masuk Hogwarts. Karena perbedaan pendapat dan salah faham, keduanya berpisah pada jalan masing-masing. Diungkapkan pula James membenci Snape sejak pertama kali bertemu di Hogwarts Express dan saling menghina. Karena laporannya pada Voldemort tentang Ramalan, membuat dia menyesali perbuatannya; Voldemort jadi mengejar Harry Potter, anak dari Lily Potter. Kemudian dia menemui Dumbledore dan mengubah kesetiaannya dari Pelahap Maut menjadi Orde Phoenix, dan menjadi mata-mata bagi Voldemort. Setelah kematian keluarga Potter, Snape bersumpah agar menjaga dan mengawasi Harry dan berubah menjadi menyayanginya (dia menangis setelah mengetahui bahwa Harry harus mati sebelum mengalahkan Voldemort), meskipun pada awalnya dia membenci Harry yang sangat mirip dengan ayahnya namun memiliki mata ibunya.

Peran Snape Dalam Seri Harry Potter

Kebencian Snape pada Harry sudah tampak sejak pertama kali mereka bertemu di Hogwarts. Bahkan Harry mengira Snape yang hendak mencuri Batu Bertuah. Snape menyelamatkan Harry ketika Quirell memantrai sapunya, namun Harry tetap membencinya. Begitu pun Snape, yang selalu mempersulit Harry dalam pelajaran, dan senantiasa mencari-cari kesempatan untuk mengeluarkan Harry dari Hogwarts.

Dalam Harry Potter and the Prisoner of Azkaban, Snape membuatkan ramuan untuk Lupin setiap bulan, untuk mengurangi rasa sakit akibat transformasi menjadi manusia serigala. Hal ini mungkin atas suruhan Dumbledore, karena Harry seringkali mendapati Snape "menatap jijik" pada Lupin. Terbukti di akhir tahun ajaran, Snape secara "tidak sengaja" keceplosan bahwa Lupin adalah manusia serigala, karena kemarahan akibat lolosnya Sirius Black dari genggamannya.

Di akhir Harry Potter and the Goblet of Fire, ketika Dumbledore berusaha meyakinkan Fudge bahwa Voldemort telah kembali, Snape menunjukkan Tanda Kegelapan yang tampak jelas di lengannya, menandakan bahwa Voldemort benar-benar kembali. Tapi Fudge mengabaikannya. Kemudian Dumbledore segera mengutusnya untuk sebuah tugas rahasia, yang kemudian terungkap dalam Order of the Phoenix, yaitu memata-matai Voldemort.

Dalam Harry Potter and the Order of The Phoenix, Snape atas suruhan Dumbledore memberi pelajaran Occlumency pada Harry. Snape dipilih karena dia adalah Occlumens yang hebat. Tapi pelajaran ini gagal total. Harry curiga Snape justru membuka pikirannya agar dapat dimasuki Voldemort, sementara Snape marah besar ketika Harry kepergok melihat kenangan terburuknya dalam Pensieve. Menjelang akhir cerita, menurut Dumbledore, Snape memastikan bahwa Sirius baik-baik saja ketika Harry mendapat penglihatan bahwa Sirius tertangkap oleh Voldemort. Snape pun mencari Harry ke Hutan Terlarang ketika ia dan Umbridge tidak juga kembali. Dan Snape segera mengontak anggota Orde Phoenix lain untuk segera membantu Harry di Kementerian. Disini terdapat indikasi bahwa Snape sebenarnya berpihak pada Orde, karena komunikasi Orde adalah dengan Patronus, yang hanya dapat dilakukan oleh penyihir putih.

The Half-Blood Prince

Snape memiliki peranan besar dalam Harry Potter and the Half-Blood Prince. Di awal cerita dikisahkan kakak-beradik Narcissa dan Bellatrix mendatangi Snape di rumahnya, Spinner's End (dan ternyata Wormtail juga ada di sana). Narcissa hendak meminta Snape untuk melindungi Draco, anaknya, yang mendapat tugas khusus dari Voldemort. Narcissa menduga tugas ini sebagai pelampiasan amarah Voldemort karena Lucius tidak berhasil mencuri ramalan di Departemen Misteri, bahkan tertangkap. Bellatrix yang tidak menyukai Snape berusaha menghalangi Narcissa dan sempat adu mulut dengan Snape. Namun akhirnya Snape bersedia melakukan Sumpah-Tak-Terlanggar, yaitu dia akan menyelesaikan tugas yang diemban Draco bila Draco terbunuh ataupun tidak sanggup melakukannya. Bila Snape tidak melakukan hal itu, maka nyawanya menjadi taruhannya.

Beralih ke Hogwarts, akhirnya Snape mendapatkan pekerjaan yang telah lama diidam-idamkannya, guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam. Harry tidak menduga bahwa akhirnya Dumbledore mempercayakan Snape untuk mengajar subyek yang disukainya itu. Harry yang semula gembira karena tidak akan bertemu Snape lagi, terpaksa menelan kekecewaannya. Semula Harry tidak akan meneruskan pelajaran Ramuannya, karena Snape tidak mengijinkan muridnya yang tidak mendapatkan nilai "O" (Outstanding- Luar Biasa) dalam Ujian OWL untuk mengambil kelas NEWT Ramuan. Namun Horace Slughorn, guru Ramuan yang baru, mengijinkan murid dengan nilai "E" (Exceed Expectations - Di Luar Dugaan) seperti Harry, mengambil kelas NEWT-nya. Harry yang tidak membeli buku Ramuan, mendapat pinjaman buku sekolah, yang bertuliskan "Milik Half-Blood Prince". Buku ini berisi tips-tips membuat ramuan, yang kadang-kadang menyimpang dari instruksi sebenarnya, namun benar-benar memuaskan. Alhasil Harry menjadi murid kesayangan Slughorn. Hermione menyelidiki tentang Prince, dan yang dapat ditemukannya adalah Eileen Prince, ketua Gobstone, seorang siswi yang belajar di Hogwarts bertahun-tahun yang lalu. Harry membantah anggapan ini, karena yakin bahwa Prince adalah seorang laki-laki. Namun di akhir cerita terungkap bahwa pemilik buku itu adalah Snape, dan Snape pun mengetahui bahwa Harry yang membawa bukunya karena Harry menggunakan mantra Sectumsempra terhadap Malfoy. Snape-lah yang menciptakan mantera tersebut.

Harry diberitahu Trelawney bahwa Snape-lah yang mencuri dengar pembicaraannya dengan Dumbledore di Hog's Head ketika Trelawney hendak melamar jabatan sebagai guru Hogwarts. Harry menduga bahwa Snape juga bertanggung jawab atas kematian orangtuanya.

Di bagian akhir Snape membunuh Dumbledore dengan kutukan Avada Kedavra dan pergi meninggalkan Hogwarts.Saat membunuh Dumbledore, terlihat bahwa raut wajah Snape terlihat seperti marah,padahal ekspresinya tersebut bukanlah berarti dia benci pada Dumbledore, namun benci akan dirinya yang harus membunuh orang yang sangat dia hormati.

The Deathly Hallows

Snape menjadi kepala sekolah Hogwarts, setelah Kementerian Sihir diambil alih oleh Pelahap Maut. Snape juga ditugaskan untuk memberikan pedang Godric Gryffindor pada Harry tanpa ketahuan identitasnya. Sampai akhirnya dia dibunuh oleh Voldemort, penyamarannya sebagai Pelahap Maut tidak terungkap, dan menjadi musuh Orde Phoenix dan Guru Hogwarts. Dalam keadaan sekarat, dia memberikan memorinya pada Harry, dan memohon Harry untuk melihatnya. Hal ini menunjukan kepada siapa sebenarnya kesetiannya selama ini, kepada Orde Phoenix yang di bawah Dumbledore bukan kepada Pelahap Maut di bawah Voldemort, meskipun semata-mata karena kecintaannya pada Lily Evans. Hal ini terungkap di mana patronusnya adalah rusa betina yaitu patronus yang sama dengan Lily, yang ditunjukannya ke Dumbledore untuk membuktikan persaannya selama ini kepada Lily.

Draco Malfoy


Draco Malfoy
Jenis kelamin Laki-laki
Warna rambut Pirang
Warna mata Abu-abu
Asrama Slytherin
Keturunan Darah Murni
Diperankan oleh Tom Felton
Pemunculan pertama Harry Potter dan Batu Bertuah.

Draco Malfoy adalah karakter fiksi dalam seri Harry Potter karangan J.K. Rowling.

Draco adalah anak dari pasangan Lucius dan Narcissa Malfoy. Mengikuti jejak orangtuanya, Draco menjadi Pelahap Maut.

Pembaca pertama kali diperkenalkan dengan tokoh Draco ketika Harry tengah berbelanja keperluan Hogwartsnya di toko Madam Malkin. Waktu itu Draco dan Harry belum resmi berkenalan, tapi kita tahu kemudian bahwa Draco-lah yang dijumpai Harry ketika ia sedang membeli jubahnya.

Sikap sombong yang ditunjukkan Draco menyebabkan Harry tidak menyukainya, terlebih sesampainya di Hogwarts, Draco menunjukkan ketidaksukaannya pada Ron dan Hermione. Hal ini membuat Harry semakin tidak menyukainya.

  • Di tahun ketiganya di Hogwarts, Draco turut andil dalam memenjarakan Hagrid ke Azkaban dan pemecatannya sebagai guru Pemeliharaan Satwa Gaib di Hogwarts.
  • Di tahun keempatnya, Draco dan kroninya menjadi sumber utama untuk artikel Rita Skeeter di Daily Prophet.
  • Di tahun keenam, Draco (yang diyakini Harry telah menjadi Pelahap Maut untuk menggantikan ayahnya yang tertangkap oleh Kementerian Sihir) mendapat tugas dari Voldermort. Tidak dijelaskan apa pastinya tugas Draco, namun ia ditugaskan untuk membunuh Dumbledore. Draco berusaha sepanjang tahun tersebut. Pertama ia menggunakan kalung yang sudah dikutuk yang diberikan kepada Madam Rosmerta, kemudian Katie Bell yang dalam pengaruh Kutukan Imperius. Usaha keduanya adalah melalui botol mead yang nyaris membunuh Ron. Menjelang akhir cerita, Draco berhadapan dengan Dumbledore di Menara Utara. Dumbledore berusaha membujuk Draco untuk mengurungkan niatnya, bahkan menawarkan perlindungan kepada Keluarga Malfoy. Namun di tengah keraguannya itu, Snape mengambil alih tugas Draco dan membunuh Dumbledore.
  • Namun sepertinya Malfoy tidak melanjutkan sekolah di tahun ke tujuhnya. Hal ini disebabkan oleh banyaknya kejadian yang menimpa dirinya. Seperti kaburnya dia bersama Severus Snape, guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam yang sangat dihormatinya, dari Sekolah Sihir Hogwarts dan menjelajahi hutan petualangan yang gelap dan suram.

Scorpius Malfoy

Scorpius Malfoy adalah putra dari Draco Malfoy dan Astoria Greengrass. Scorpius juga adalah cucu laki-laki dari Lucius Malfoy dan istrinya Narcissa Malfoy (terlahir Black).

Scorpius ditampilkan pertama kali dalam epilog buku novel terakhir penulis Inggris J.K Rowling pada 19 tahun kemudian setelah pertempuran di Hogwarts yang akan memulai tahun pertamanya.

Neville Longbottom


Neville Longbottom (lahir pada tanggal 30 Juli 1980) adalah karakter fiksi dalam seri Harry Potter karangan J. K. Rowling.

Neville adalah murid Hogwarts yang ditempatkan di Asrama Gryffindor, dan memiliki ingatan yang parah sekali dan merupakan murid tersial. Ia sering lupa tangga mana yang tidak boleh diinjak, lupa membawa sesuatu dari rumah, lupa kata kunci masuk ke Asrama dan sebagainya. Hal ini kemungkinan disebabkan karena ia tinggal bersama neneknya yang galak. Neville berbagi kamar tidur dengan Harry Potter, Ron Weasley, Seamus Finnigan dan Dean Thomas.

Pelajaran yang paling dikuasai Neville adalah Herbology, dan yang paling buruk adalah Ramuan (ketakutannya pada Snape membuat pelajaran ini seratus kali lebih buruk). Neville memiliki seekor katak peliharaan bernama Trevor, yang merupakan hadiah dari kakek buyutnya, Algie, karena ia berhasil diterima di Hogwarts.

Neville sebenarnya bisa jadi adalah anak yang dimaksud dalam Ramalan yang dibuat Sybill Trelawney, namun Voldermort ternyata menandai Harry sebagai tandingannya.

Neville diperankan oleh Matthew Lewis dalam film-film adaptasi Harry Potter.


Keluarga Neville

Keluarga Longbottom adalah salah satu dari sedikit keluarga penyihir berdarah-murni yang masih ada. Orang tua Neville adalah Frank dan Alice Longbottom. Mereka berdua Auror dan anggota awal dari Orde Phoenix. Mereka disiksa oleh Pelahap Maut, terutama Barty Crouch Jr. dan Bellatrix Lestrange, dengan Kutukan Cruciatus sampai mereka kehilangan ingatan dan dirawat di bangsal tertutup Rumah Sakit St Mungo untuk Penyakit dan Luka-Luka Sihir. Nenek Neville, Augusta, merawat Neville Sejak kecil. Augusta adalah orang yang keras, disiplin dan perfeksionis, dan tampaknya buta akan keinginan cucunya. Ketika Augusta tahu bahwa Neville tidak pernah menceritakan soal orang tuanya pada teman-temannya, dia beranggapan Neville malu terhadap mereka; dan ketika Alice memberi Neville bungkus permen, dia menyuruh untuk membuangnya (tapi Harry yakin ia melihat Neville memasukkan bungkus itu ke kantongnya). Augusta menginginkan Neville mengikuti jejak ayahnya, tanpa melihat kemampuan dan keinginan Neville sendiri. Ketika Neville mengatakan pada McGonagall bahwa neneknya menganggap Mantra 'kurang oke', McGonagall mengatakan, Sudah waktunya nenekmu belajar bangga akan cucu yang dimilikinya, daripada cucu yang menurutnya seharusnya dimilikinya.

Neville memiliki hubungan kekerabatan dengan keluarga Black. Callidora Black, cucu dari Phineas Nigellus, menikah dengan Harfang Longbottom. (Kemungkinan Neville juga memiliki kekerabatan dengan keluarga Potter, Prewett, Crouch, Weasley dan bahkan keluarga Pelahap Maut lainnya, karena semua keluarga penyihir berdarah-murni saling berhubungan).

Kehilangan orang tua akibat menderita kegilaan, sangat mempengaruhi Neville. Misalnya saat Moody palsu menunjukkan tentang Kutukan-Tak-Termaafkan di depan kelas. Harry telah mengetahui tentang orang tua Neville sejak tahun keempat, namun berjanji pada Dumbledore untuk merahasiakannya. Dalam Harry Potter and the Order of the Phoenix, Harry, Ron, Hermione, dan Ginny melihat Neville mengunjungi orang tuanya di St.Mungo. Mereka tetap merahasiakannya, dan Neville hanya pernah menyinggung hal ini satu kali.

Neville juga memiliki seorang kakek (adik Augusta), Algie, yang seringkali disebutkan, dan memberinya Trevor, yang tampaknya selalu ingin melepaskan diri dari Neville. Algie-lah yang mendorong Neville dari dermaga, dan menjatuhkan Neville dari jendela untuk memancing kekuatan sihirnya. Tapi Algie tidak pernah muncul sampai dengan Buku Keenam.

Sifat dan Kepribadian

Ketidakpercayaan diri Neville sangat mempengaruhi kemampuannya sebagai penyihir-yang-masih-belajar; biarpun berdarah murni, Neville tidak menunjukkan kemampuan sihirnya sehingga seringkali mendapat kesulitan. Meski demikian, kadang-kadang muncul kekuatan tersembunyi dan potensial di saat yang tak terduga, misalnya berhasil menjungkirkan Profesor Flitwick di kelas, dan kemajuan pesat yang diperlihatkan Neville pada praktek Pertahanan terhadap Ilmu Hitam di Laskar Dumbledore. Neville menggunakan tongkat sihir ayahnya, yang kemungkinan menjadi salah satu faktor pendukung, karena di dunia sihir dalam Harry Potter "tongkatlah yang memilih penyihir" – bukan sebaliknya. Neville juga memiliki tekad kuat, misalnya di Harry Potter dan Batu Bertuah ketika ia menghalangi Ron, Harry, dan Hermione untuk keluar dari Ruang Rekreasi Gryffindor dan kemudian di Harry Potter dan Orde Phoenix.

Neville juga dikenal karena sangat pelupa; ia mencoba menggunakan Remembral di awal seri, tapi tidak pernah ingat apa yang dilupakannya. Kemungkinan penyakit lupa pada Neville ini diakibatkan efek dari jampi memori yang dikenakan padanya karena ia menjadi saksi penyiksaan kedua orang tuanya.

Neville Dalam Harry Potter dan Orde Phoenix

Dalam Harry Potter and the Order of the Phoenix peran Neville dalam cerita semakin besar. Kemampuan sihirnya meningkat, seperti yang ia tunjukkan dalam latihan LD. Tampaknya Neville berniat membalaskan dendam untuk orang tuanya, terutama setelah Lestrange kabur dari Azkaban. Ketika berhadapan dengan Bellatrix Lestrange di Kementerian Sihir, Neville dikuasai kemarahan yang nyaris menjatuhkan seorang Pelahap Maut yang memeganginya. Neville juga memegang peranan kunci ketidaktahuan Voldermort untuk mengetahui Ramalan tentang Voldermort dan Harry, karena dia tahu persis bahwa Ramalan tersebut pecah di depan matanya.

Dumbledore di akhir cerita mengungkapkan pada Harry bahwa yang dimaksud dalam Ramalan yang dibuat oleh Sybill Trelawney itu bisa saja mengacu pada Neville, karena Harry dan Neville sama-sama lahir di akhir bulan Juli, dan orang tua mereka juga sama-sama menentang Voldemord. Namun bagian yang tidak diketahui Voldermort adalah: …dan Pangeran Kegelapan akan menandainya sebagai tandingannya, tetapi dia akan memiliki kekuatan yang tidak diketahui Pangeran Kegelapan… Dan kenyataannya, Voldermort menandai Harry sebagai tandingannya, bukannya Neville, sehingga bagi Dumbledore jelaslah siapa yang dimaksud sebagai 'Sang Terpilih'.

Neville Dalam Harry Potter dan Pangeran Berdarah-Campuran

Di atas Hogwarts Express, Neville yang satu kompartemen dengan Harry dan Luna bercerita bahwa dia mengira neneknya akan marah setelah kejadian di Departemen Misteri, namun ternyata sebaliknya. Neneknya justru senang dan membelikannya tongkat sihir baru, kayu ceri dan rambut Unicorn, salah satu dari tongkat terakhir yang dijual Mr. Ollivander sebelum dia menghilang. Neville diundang ke acara makan siang Horace Slughorn di kereta bersama karena orang tuanya, namun Neville tidak nyaman berbicara tentang orang tuanya dengan Slughorn.

Nilai O.W.L Neville adalah : "Outstanding" untuk Herbology, "Exceeds Expectations" untuk Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam, "Acceptable" di Transfigurasi (yang tidak diijinkan McGonagall untuk meneruskan kelas NEWT-nya) dan "Exceeds Expectations" untuk Mantra. Neville tidak berencana mengambil kelas Mantra, karena neneknya tidak setuju, namun McGonagall berhasil membujuknya untuk tidak mengindahkan keinginan neneknya.

Neville kecewa karena pertemuan Laskar Dumbledore tidak diteruskan, karena ia menganggap latihan-latihan tersebut telah membantunya (dan anggota lain) meningkatkan kemampuan sihir mereka. Dalam Pertempuran di Hogwarts, Neville adalah salah satu dari sedikit anggota LD yang turut andil dalam pertempuran melawan Pelahap Maut (karena mungkin hanya Neville dan Luna yang senantiasa membawa-bawa dan mengecek koin LD mereka).

Neville tidak pernah tahu bahwa ada kemungkinan dialah yang dimaksud dalam Ramalan dan dia juga tidak tahu bagaimana sebenarnya isi dari Ramalan tersebut.

Neville dalam Harry Potter dan Relikui Kematian

Di novel yang terakhir ini, Neville merupakan salah seorang pemimpin dari Laskar Dumbledore yang tersisa di Hogwarts. Bersama-sama Ginny Weasly dan Luna, mereka berusaha mencuri Pedang Gryffindor yang digantung di dinding ruang kepala sekolah Hogwarts yang ditempati Severus Snape, tetapi tidak berhasil.

Neville adalah salah seorang pahlawan yang menghancurkan Horcrux Lord Voldemort yang terakhir, yaitu ularnya yang bernama Nagini dengan Pedang Gryffindor pada Pertempuran Hogwarts ke-2. Pada akhir cerita, di tahun 2017, ia telah menjadi profesor di Hogwarts, sebagai guru Herbology.

Daftar tokoh dala

Rubeus Hagrid


Rubeus Hagrid (atau lebih dikenal sebagai Hagrid) adalah tokoh fiksi dalam seri Harry Potter karya J. K. Rowling. Hagrid adalah pengawas hewan liar di Sekolah Sihir Hogwarts dan belakangan diangkat sebagai Guru Pemeliharaan Satwa Gaib sebagai tambahan atas tugas-tugasnya.

Hagrid digambarkan memiliki tinggai dua kali dari rata-rata orang biasa dan hampir lima kali lebih lebar. Ia sangat menyukai binatang dan makhluk gaib, khususnya yang tidak biasa atau berbahaya. Ia adalah salah satu karakter pertama yang meyiratkan bahwa gagasan akan kemurnian darah penyihir adalah konsep kuno. Hagrid dikenali juga dengan aksen Inggris Barat Daya.

Dalam film-film adaptasi dari seri Harry Potter, Hagrid diperankan oleh seorang aktor Skotlandia Robbie Coltrane. Rowling mengatakan bahwa ketika ia menulis novel Harry Potter yang pertama, ia telah membayangkan Coltrane yang memerankannya.

Nama Rubeus memiliki dua arti dalam bahasa Latin. Yang pertama adalah "merah" atau "kemerah-merahan", dan yang kedua adalah "seperti semak belukar", keduanya menggambarkan penampilan Hagrid. Nama Hagrid, menurut Rowling dalam sebuah wawancara dengan The Boston Globe,[1] berasal dari kata Inggris kuno "hagridden" yang berarti malam yang seperti mimpi buruk, khususnya perasaan sakit ketika bangun pagi setelah minum minuman keras terlalu banyak. Hagrid dikenal juga sebagai peminum berat.


Masa Depan Harry Potter

  • Harry menjadi seorang Auror di Kementerian Sihir dan kemudian diangkat sebagai Kepala Departemennya. Ia tetap menyimpan motor Sirius yang sudah diperbaiki oleh Arthur Weasley, tapi ia sudah tidak lagi bisa berbicara Parseltongue setelah hancurnya bagian jiwa Voldemort yang ada di dalam dirinya.
  • Ginny Weasley bermain untuk tim Quidditch Inggris dan Irlandia, Holyhead Harpies selama beberapa waktu, dan kemudian menjadi jurnalis kepala untuk Quidditch di Daily Prophet.
  • Ron bekerja selama beberapa saat bersama George di tokonya, Weasleys' Wizard Wheezes, dan belakangan menyusul Harry menjadi Auror.
  • Hermione menemui orang tuanya di Australia dan menarik Mantera Perubahan Memori yang dikenakannya kepada mereka. Ia pada mulanya bekerja di Kementrian Sihir pada Departemen Pengaturan dan Pengawasan Makhluk Gaib, secara besar-besaran memperbaiki kehidupan para peri-rumah dan makhluk sejenisnya. Ia belakangan pindah ke Departemen Pelaksanaan Hukum Sihir dan membantu menghapuskan hukum yang sangat pro-darah murni.
  • Rowling menjelaskan bahwa Albus Dumbledore adalah seorang yang berorientasi gay tetapi mengalami cinta tak berbalas dengan Gellert Grindelwald.[12]

Rowling juga menceritakan tentang masa depan para tokoh lainnya:

  • George Weasley menjalankan toko leluconnya yang sangat berhasil, yang dibantu Ron pada awalnya. George menamai anak pertamanya Fred, mengikuti kembarannya yang telah tewas.
  • Luna Lovegood berpetualang ke berbagai tempat di dunia untuk mencari makhluk-makhluk yang aneh dan unik. Ia akhirnya menikah dengan Rolf, cucu dari seorang naturalis terkenal, Newt Scamander, penulis buku Hewan-hewan Fantastis dan Di Mana Mereka Bisa Ditemukan.[11] Majalah sihir milik ayahnya, The Quibbler, telah kembali ke kondisi biasanya yang "memuat berita-berita aneh" dan dihargai untuk humornya yang tak disengaja.
  • Firenze diterima kembali ke kawanannya, yang akhirnya mengakui bahwa kecenderungannya yang pro-manusia bukanlah sesuatu yang memalukan tetapi terhormat.
  • Dolores Umbridge ditahan, diinterogasi, dan dipenjarakan atas kejahatan terhadap para penyihir kelahiran Muggle.
  • Cho Chang menikahi seorang Muggle.[13]
  • Neville Longbottom akhirnya menikah dengan Hannah Abbott.[14]

Terjadi perubahan besar di dunia sihir secara luas:

  • Kingsley Shacklebolt menjadi Menteri Sihir, dengan Percy Weasley yang bekerja di bawahnya sebagai pejabat tinggi. Salah satu reformasi yang dibuat oleh Shacklebolt, Azkaban tidak lagi mempergunakan Dementor sebagai penjaganya. Hasilnya, dunia menjadi "tempat yang lebih cerah".
  • Harry, Ron, dan Hermione juga telah mewarnai perubahan Kementerian menurut kemampuan mereka masing-masing.
  • Di Hogwarts, Asrama Slytherin menjadi lebih cerah dan tidak lagi menjadi kubu darah-murni sebagaimana yang pernah terjadi sebelumnya. Namun demikian, reputasi gelapnya tetap ada.
  • Kutukan Voldemort atas posisi Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam juga turut lenyap menyusul kematiannya, sehingga sekarang sudah ada guru Pertahanan yang permanen.
  • Lukisan Snape, yang sebentar saja menjabat Kepala Sekolah Hogwarts setelah kematian Dumbledore, tidak muncul di dinding kantor kepala sekolah karena ia meninggalkan posnya. Harry berusaha untuk melobi agar lukisan Snape ditambahkan di sana, dan mengungkapkan kepada semua orang akan kesetiaan Snape yang sesungguhnya.