nformasi | |
---|---|
Pendiri(s) | |
Founded | |
Pemimpin(s) | dahulu Albus Dumbledore |
Markas besar | |
Tujuan | Untuk melindungi Dunia Sihir dari Lord Voldemort dan para Pelahap Maut |
Musuh | |
Dibalik Cerita | |
Pertama kali | |
Terakhir |
Asal Mula dan Perang Sihir yang Pertama
Orde Phoenix didirikan oleh Albus Dumbledore ketika Lord Voldemort pertama kali membangun kekuatan. Dumbledore membentuk Orde untuk menghentikan Voldemort. Auror dari Kementrian Sihir juga bergabung dengan Orde untuk berpatisipasi, untuk bergabung dalam serangan yang bertujuan untuk menghancurkan kekuatan kegelapan. Pada Prang Sihir Pertama inilah Lily dan James Potter dibunuh dan Alice serta Frank Longbottom dibuat menjadi gila oleh Kutukan Cruciatus. Orde menderita kerugian besar sampai pada kejatuhan Lord Voldemort.
Pembentukan Kembali Orde
Ketika Voldemort kembali, Orde kembali dibentuk dalam waktu sejam atas perintah Dumbledore, yang mengirim Sirius Black dalam bentuk Animagus untuk memperingatkan para anggota utama seperti Arabella Figg, Mundungus Fletcher, dan Remus Lupin untuk mendapat tugas baru.
Setelah pembentukan kembali, Orde menempati Markas Besar di Grimmauld Place Nomor 12, London - Rumah Keluarga Sirius Black. Dumbledore adalah Penjaga Rahasia untuk Orde Phoenix, yang berarti hanya Dubeldore sajalah yang bisa memberitahukan orang-orang dimana letak Markas besar Orde.
Anggota dari Orde bertugas untuk menjaga Harry dan melindungi ramalan.
Hubungan dengan Kementrian Sihir
Walaupun Dumbledore dan para anggota Orde percaya bahwa Lord Voldemort telah kembali, para pejabat di Kementrian Sihi terutama Cornelius Fudge, Perdana Mentri Sihir) tidak mempercayai hal tersebut. Fudge yakin bahwa itu hanya akal-akalan dari Dumbledore untuk mengambil alih kedudukannya sebagai Perdana Mentri Sihir. Pada Tahun-tahun awal Fudge menjabat sebagai Perdana Mentri Sihir, Fudge selalu menghubungi Dumbledore, terutaa untuk meminta saran darinya. Hal ini menunjukan sisi paranoid dari Fudge, dimana di takut Dumbledore akan mengambil alih jabatannya.
Kementrian memaksa koran sihir, Daily Prophet, untuk tidak menuliskan berita mengenai segala sesuatu yang dikenal sebagai 'Gosip Dumbeldore dan Harry Potter' . Orde dipaksa bekerja secara diam-diam dan beberapa anggotanya, seperti Kingsley Shacklebolt, tidak dijinkan untuk saling bertegur sapa dalam kegiatan sehari-hari terutama menunjukan adanya keterkaitan diantara mereka. Hal-hal yang dilakukan Kementrian terbuktif efektif, sehingga sebagian besar masyarakat sihir yakin Dumbeldore dan harry telah menjadi gila. Voldemort dan para Pelahap maut bahkan bisa mengumpulkan kekuatan dengan tenang akibat tidak waspadanya masyarakat sihir.
Dumbledore, bagaimanapun juga, terbukti benar ketika Lord Voldemort menunjukan dirinya di Kementrian Sihir. Fudge pun akhirnya percaya bahwa Dumbledore selama ini benar; dan akibat kegagalannya, Fudge dipecat dan digantikan oleh Rufus Scrimgeour sebagai Menteri SIhir.
Perang Sihir yang Kedua
Selama Perang Sihir yang Kedua, Orde adalah kekuatan utama dalam menghadapi Voldemort. Sebagian anggotanya terlibat dalam pertempuran melawan Voldemort dan Pelahap Maut. Orde menggalami kemunduran yang besar ketika pemimpinnya, Albus Dumbledore meninggal.
Anggota Orde Phoenix
Nama | Keanggotaan | Catatan |
---|---|---|
Sirius Black | Orde Pertama dan Orde Kedua | Dibunuh oleh Bellatrix Lestrange dalam Pertempuran di Departemen Misteri, 1996 |
Edgar Bones | Orde Pertama | Terbunuh dalam Perang Sihir Pertama |
Caradoc Dearborn | Orde Pertama | Diperkirakan terbunuh dalam Perang Sihir Pertama |
Fleur Delacour | Diperkirakan sebagai anggota (dengan asumsi mengikuti Bill Weasley), Orde Kedua | Bertempur dalam Pertempuran disekitar Little Whinging pada 1997 dan Pertempuran Hogwarts pada 1998 |
Dedalus Diggle | Orde Pertama dan Orde Kedua | Anggota Advance Guard pada 1996 |
Elphias Doge | Orde Pertama dan Orde Kedua | Anggota Advance Guard in 1996 |
Aberforth Dumbledore | Orde Pertama dan Orde Kedua | Bertempur dalam Pertempuran Hogwarts pada 1998 |
Albus Dumbledore | Orde Pertama dan Orde Kedua | Pendiri, merencanakn kematiannya sendiri bersama Severus Snape selama Perang Sihir Kedua |
Benjy Fenwick | Orde Pertama | Terbunuh dan dimutilasi dalam Perng Sihir yang Pertama |
Arabella Figg | Orde Pertama dan Orde Kedua | Diperintahkan menjaga Harry Potter pada 1995 |
Mundungus Fletcher | Orde Pertama dan Orde Kedua | Diperintahkan mengawasi Harry Potter pada 1995 |
Filius Flitwick | Diperkirakan sebagai anggota, Orde Kedua | Bertempur dalam Pertempuran Hogwarts pada 1998 |
Hermione Granger | Diperkirakan sebagai anggota, Orde Kedua | Bertempur di Pertempuran di Departemen Misteri pada 1996, Pertempuran di Menara Astronomi pada 1997, dan Pertempuran Hogwarts pada 1998 |
Rubeus Hagrid | Orde Pertama, Orde Kedua | Bertempur di Pertempuran Hogwarts pada 1998 |
Hestia Jones | Orde Kedua | Anggota Advance Guard pada 1996 |
Alice Longbottom | Orde Pertama | Menjadi Gila akibat Kutukan Cruciatus selama Perang Sihir yang Pertama |
Frank Longbottom | Orde Pertama | Menjadi Gila akibat Kutukan Cruciatus selama Perang Sihir yang Pertama |
Remus Lupin | Orde Pertama, Orde Kedua | Terbunuh dalam Pertempuran Hogwarts pada 1998 |
Olympe Maxime | Diperkirakan sebagai anggota, Orde Kedua | Menemani Hagrid dalam misi mengajak bergabung kaum Raksasas |
Minerva McGonagall | Orde Pertama, Orde Kedua | Bertempur di Pertempuran Hogwarts pada 1998 |
Marlene McKinnon | Orde Pertama | Terbunuh dalam Perang Sihir yang Pertama |
Dorcas Meadowes | Orde Pertama | Terbunuh dalam Perang Sihir yang Pertama |
Alastor Moody | Orde Pertama, Orde Kedua | Terbunuh dalam Pertempuran di sekitar Little Whinging pada 1997 |
Peter Pettigrew | Orde Pertama | Mengkhianati dan bergabung dengan Pelahap Maut, Mengkhianati keluarga Potter kepada Lord Voldemort |
Sturgis Podmore | Orde Pertama, Orde Kedua | Ditangkap pada 1996 ketika mencoba masuk Departemen Misteri dibawah pengaruh Kutukan Imperius |
James Potter | Orde Pertama | Dibunuh oleh Lord Voldemort di Godric's Hollow, 1981 |
Harry Potter | Diperkirakan sebagai anggota, Orde Kedua | Mengalahkan Lord Voldemort selama Pertempuran Hogwarts pada 1998 |
Lily Potter | Orde Pertama | Dibunuh oleh Lord Voldemort di Godric's Hollow, 1981 |
Fabian Prewett | Orde Pertama | Terbunuh dalam Perang Sihir yang Pertama |
Gideon Prewett | Orde Pertama | Terbunuh dalam Perang Sihir yang Pertama |
Kingsley Shacklebolt | Orde Kedua | Bertempur di Pertempuran di Departemen Misteri in 1996, led the Order during the Battle of Hogwarts in 1998 |
Severus Snape | Orde Pertama, Orde Kedua | Defected from Death Eaters before the end of the First Wizarding War, deep cover spy, killed in the Second Wizarding War |
Pomona Sprout | Diperkirakan sebagai anggota, Orde Kedua | Bertempur di Battle of Hogwarts in 1998 |
Nymphadora Tonks | Orde Kedua | Killed in the Battle of Hogwarts in 1998 |
Emmeline Vance | Orde Pertama, Orde Kedua | Terbunuh dalam Perang Sihir yang Kedua |
Arthur Weasley | Orde Kedua | Bertempur di Battle of Hogwarts in 1998 |
Bill Weasley | Orde Kedua | Bertempur di Battle of the Astronomy Tower and the Battle over Little Whinging in 1997, and the Battle of Hogwarts in 1998 |
Charlie Weasley | Orde Kedua | Assigned to recruit foreign wizards, led reinforcements to the Battle of Hogwarts in 1998 |
Fred Weasley | Diperkirakan sebagai anggota (by association with the rest of the Weasley family), Orde Kedua | Bertempur di Battle of Hogwarts in 1998, killed in action |
George Weasley | Diperkirakan sebagai anggota (by association with the rest of the Weasley family), Orde Kedua | Bertempur di Battle of Hogwarts in 1998 |
Ginny Weasley | Diperkirakan sebagai anggota (by association with the rest of the Weasley family), Orde Kedua | Bertempur di Pertempuran di Departemen Misteri in 1996, the Battle of the Astronomy Tower in 1997, and the Battle of Hogwarts in 1998 |
Molly Weasley | Orde Kedua | Bertempur di Battle of Hogwarts in 1998 |
Ronald Weasley | Diperkirakan sebagai anggota (by association with the rest of the Weasley family) | Bertempur di Pertempuran di Departemen Misteri in 1996, the Battle of the Astronomy Tower in 1997, and the Battle of Hogwarts in 1998 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar